Wednesday, June 26, 2013

A survivor!

Halo semua, seneng banget akhirnya bisa balik nulis lagi di blog ini setelah sekian lama ^^v Well, banyak banget yang terjadi this and that selama kurang lebih, ya, let's say satu bulan ini. Yep, post kali ini aku bakalan cerita semuanya. Hmm, let's start from;

1. Bireun Seudati


Bulan lalu, aku udah fixed buat mutusin kalau aku stop nari bareng sama grup tari aku di kampus. Yap! Bareng sama Bireun Seudati yang fokus di Tari Saman. Padahal sebelumnya, tepat memasuki semester 4 yang lalu, aku udah buat komitmen dengan diri aku sendiri untuk at least, mengikuti satu dari sekian banyak UKM (Unit Kegiatan Mahasiswa) dikampus. Karena aku sudah terbiasa ikut nari dari kecil dan memang aku sangat menyukainya, terlebih lagi dengan tari tradisional, jadilah aku memutuskan untuk bergabung dengan Bireun Seudati ini. Sebenarnya, tidak hanya Bireun Seudati yang meyungsung tradisional sebagai fokus kegiatan tari mereka. Ada lagi grup tari lain yang koreografernya sendiri berasal dari IKJ (Institut Kesenian Jakarta) dan dia lebih sering ada dikampus keberadaannya ketimbang grup Bireun sendiri, dimana instrukturnya adalah senior-senior terlebih dahulu dan hanya bisa dilakukan 2x dalam seminggu.


Tapi, hal itu justru jadi salah satu pertimbangan kenapa akhirnya aku memutuskan untuk bergabung dengan mereka. Salah satunya, ya, SOW. Aku masih harus berjuang menyelesaikan jam SOW ku, tetapi disisi lain, aku ingin mengembangkan bakat yang udah Tuhan percayakan di aku. Dengan diadakannya latihan 2x seminggu, aku masih bisa bergabung dengan teman-teman kampus untuk pergi mengajar dibeberapa daerah di Tangerang (I have shared a little about this on my previous post). Selain itu, fokus tarian daerah yang mereka tawarkan adalah Saman. Sebagaimana yang kita tahu, tari Saman itu sendiri gerakannya sangat cepat dan sangat memukau, pastinya sangat indah juga. Kenapa nggak coba sesuatu yang baru? Ya nggak? Lantas, dengan segala pertimbangan ini dan itu, aku mendaftarlah kedalam grup tari Saman ini. Oh ya, bagi kalian yang belum tahu tentang tari Saman, gimana cari tahu sendiri dengan baca buku di perpustakaan, tanya guru atau dosen kesenian atau boleh juga dengan google it!


Awalnya berat banget untuk bisa get along bareng teman-teman lain yang notabene semuanya dari jurusan lain. Sejarah mencatat bahwa cuma aku lah anak dari jurusan Keguruan pertama yang tergabung dalam grup tari ini sejak didirikannya grup tari ini sendiri ditahun 2005 (if I'm not mistaken - I forgot). Kalau kalian belum tahu, jurusan Teachers College (Keguruan) itu dikampus dijauhin sama anak-anak jurusan lain. Ya nggak semua anak sih, tapi 99% dari mereka tidak suka dengan keberadaan kami yang terbentuk dari tahun 2006, yap, aku adalah generasi ke-6 di Teachers College UPH ini. Aku nggak pernah tahu pasti gimana ceritanya sampai hubungan kami begitu tidak baik dengan mereka. Yang pasti sekarang tidak seburuk yang dulu ;) Singkat cerita, ketika perkenalan anggota baru Bireun Seudati 2012, aku memperkenalkan diriku dengan menyebutkan jurusan dan angkatan ku juga. Ketika aku menyebutkan 'kata terlarang' (red: Teachers College) itu, mereka langsung buang muka dan tidak menganggap bahwa aku ada. Sedih nggak sih? Ya, tapi aku kan a survivor! Haha.


Singkat ceritanya lagi, aku akhirnya bisa akrab dengan beberapa dari mereka, dan aku bersyukur Tuhan menciptakan manusia itu unik-unik dan berbeda satu sama lain. Bisa bayangin kalau semuanya sama kayak gitu, wah repot! Hal itu cukup banget buat aku untuk ngebangun hubungan yang baik dengan teman-teman yang lainnya walaupun tetep, nggak mudah buat mereka untuk nerima keberadaan aku. Aku tetap jadi anak yang selalu ketinggalan informasi. HAHA. Tapi kan aku a survivor! Lalu, akhirnya grup kami ini yang setiap tahunnya mengadakan misi budaya ke luar negeri (mostly to Europe), pada akhirnya sampai kepada keputusan akan mengadakan misi budaya lagi tahun ini. Banyak masalah ini dan itu, mulai dari perekrutan penari yang benar-benar bisa mengikuti misi budaya, pemusik, tempat dan jadwal latihan yang pastinya bakal diluar kampus dan paling penting destinasi negara mana yang akan kami kunjungi. Banyak banget undangan yang datang tapi selalu kebentrok sama jadwal kuliah untuk Semester Pendek dan juga puasa serta Lebaran. Banyak orangtua yang nggak mau anaknya Lebaran dinegeri orang juga banyak yang nggak mau nyianyian kesempatan untuk ikut SP terakhir. Karena UPH sekarang ganti sistem jadi Trimester! Untuk lengkapnya bisa cek langsung ke www.uph.edu :)) Akhirnya final destinationnya adalah ke Denmark dan Paris Selatan bulan Juli nanti, dengan begitu yang mau ikutan SP masih bisa deh ;) Kenapa aku nggak ikut? Ceritanya panjang dan alangkah baiknya kalau kita bicara personal aja dari pada diumbar disini, karena sekarang banyak pembaca diam-diam diblog ku :p

Berhubung aku nggak bisa ikut jadinya aku mutusin tetap ikut latihan aja walaupun bakal nyita waktu istirahat, belajar bahkan juga SOW. Gimana soal uang? Pasti banget sangat-sangat terkuras! Apalagi bulan April kemaren, titik-titik dimana aku benar-benar sama sekali nggak punya uang sepeser pun, sampai harus nangis, sampai harus mutar otak gimana caranya bertahan hidup tanpa uang didunia yang segala sesuatunya serba uang. Sampai nggak berani juga bilang ke orangtua kalau udah nggak punya uang lagi. Takut. Sampai mau nekat untuk kerja yang menghasilkan uang walaupun tahu konsekuensinya bakal di drop out kalau ketahuan nerima uang hasil kerja. Dimarahin sama abang sendiri, dimarahin mamak, dimarahin teman-teman, ninggalin kelas tambahan hanya untuk latihan karena besoknya mau perform, dan masih banyak lagi excuses dan pergumulan lainnya. Tapi akhirnya aku bakal mutusin hanya ikut sampai acara gelar pamit yang juga diadain sebelum mereka berangkat misi budaya, namanya Gala Budaya Nusantara. Sampai akhirnya bulan Mei kemarin, aku dapat pengumuman dari jurusan ku kalau libur semester ini lumayan lama, satu bulan sepuluh hari. Jadwal liburan ini juga bentrok dengan jadwal gala budaya yang kalau aku ikutin akan ngebuang 15 hari jatah liburan ku. Fyi, this is the longest holiday ever in TC! Can you imagine that, when the students get their summer break for almost 3 months we only get 2 weeks for it. But this time, we got a lil' bit longer. Who doesn't want to spend it with their family? Especially for us who will going to be placed far away from home after garduate. It means that we will have a little chance to go home as we want it.


Aku pernah ngetweet, kurang lebih isinya begini, "Risau gundah gulana. Mau pulang tanggal 5 atau 15 dan ikut Gala Budaya. Opportunity doesn't come twice sih tapi home is where I'm belong to." dan kemarin aku baru ngeRT tweet yang isinya, "Most people don't regret the things they've done, they regret the things they didn't do when they had the chance." Dang! Rasanya kayak ditimpa beton berton-ton! Aku itu punya kesempatan, tapi disia-siain cuma karena takut nggak bisa sesering sekarang pulang kerumah dan ketemu mamak bapak lagi. Padahal in the end, aku juga bakal ngalamin fase dimana bakal nggak akan ketemu mereka dalam waktu dekat. Huh! Hah! Perasaan benar-benar campur aduk banget saat itu. Tapi above all, aku nggak bisa nunda-nunda lagi untuk nyelesaiin jam SOW ku itu yang notabene sangatlah menggangu prestasi akademik ku. Ditambah lagi urusan dengan supervisor ku yang seperti kura-kura dalam mengerjakan urusan administrasi asrama. If only I can do it all by myself to the dorm parents, pasti bakal cepat kelar segala urusan perizinan pulang telat karena harus latihan diluar sampai tengah malam, ngelewatin jam malam diasrama. Dan lagi tekanan dari kampus itu benar-benar bikin kepala nyut-nyutan. Serius! Rasanya pengen lari-lari ke sawah sambil nangkapin kecebong trus triak-triak abis itu nangis biar PLOOOONGGG... Fiuh..!


Well, setelah kebimbangan selama seminggu, akhirnya aku memutuskan untuk berhenti datang latihan. Ini juga didukung dari mamak yang nggak pernah kasih respon baik setiap kali aku bilang mau pergi latihan ke Bintaro / Kemang. Tapi disini yang jadi masalah adalah sampai saat ini aku belum resmi pamitan ke teman-teman dan leader grup tari aku. I messed things up, huh? There I know that they have been looking for me since my absence but I questioned myself, "Why don't you guys try to contact me?" HAHA. Ngarep! Hah, yang pasti aku bakal bilang ke mereka kok, aku bakal jelasin alasan kenapa aku tiba-tiba ngilang dan ngga pernah datang latihan lagi. Yah, pada akhirnya begini lah, aku rindu untuk menari lagi :'(



2. Dormitory Life

Aku suka sebel sama kegiatan asrama yang tak ada henti-hentinya itu. Setiap kali dibilangin bakal ada floor meeting dengan tema yang aneh-aneh, aku pasti langsung ngegerutu bersungut-sungut. Suka malu sama diri sendiri yang udah mahasiswa begini tapi tetep aja masih bertingkah kayak anak kecil. Nggak bijak kalau kata mamak. Kadang mereka suka buat acara secara mendadak dan itu semua wajib. Ever since I stepped my foot here, nggak ada satu kegiatan pun yang gak berlabel  nggak wajib. Berasa kayak robot deh, sesuatu banget .-. But, I am a survivor! Kadang walaupun kegiatan asrama itu suka ngeribetin kita, mulai dari tema dan dress code yang diambil itu riwehnya minta ampun, tapi tetap selalu aja ada hal baik yang bisa diperoleh. Salah satunya semakin mengasah otak untuk menjadi lebih kreatif dengan memaksimalkan segala sesuatu yang minimalis. Juga, mendisiplinkan diri untuk selalu datang tepat waktu ditengah kesibukan perkuliahan, SOW juga relasi dengan teman ataupun pacar (buat yang punya sih). Tak luput juga untuk pelatihan kesabaran yang semakin diasah oleh karena kegiatan dan keputusan yang terkadang nggak make sense. Selalu ada aja hal yang bisa disyukurin. Kalau nggak dengan segala kegiatan riweh itu, bukan nggak mungkin aku dan yang lainnya bakal kenal satu sama lain. Orang udah kenal aja kadang masih suka nyindir satu sama lain kok, masih suka juga saling menusuk dari belakang. Well, after all, we are just human, we are just that sensitive and competitive girls to each other! (Ya namanya juga cewek kan? :p)

Nggak terasa juga udah mau setahun aku lewatin tahun kedua diasrama. Bentar lagi bakal pindahan kamar. Kamar baru lagi, teman kamar baru lagi dan adaptasi lagi. Can't wait for the moving day! Aku udah banyak banget ngebuangin barang-barang yang aku rasa nggak perlu lagi, yang tadinya aku rasa sayang ah dibuang. Usaha maksimal banget buat dapetin ini, ngerjain ini, sampe nggak tidur dan alasan lain-lainnya. Dilema terjadi dimana-mana ya, bahkan untuk memutuskan barang yang penting dan sayang dibuang pun susah banget untuk mutusinnya! Hahaha. Well, that's life :) Dan banyak baju-baju yang aku donasiin ke adik-adik yang aku liat secara ekonomi cukup terbatas untuk bisa beli baju kapan pun yang dia mau. Sementara aku boros banget! Jadi sebagian baju-baju yang aku punya aku kasih ke mereka. Seneng banget ngeliat ekspresi muka mereka yang senang nerima baju warisan! Hahaha. Emang udah tradisi asrama kita juga, setiap pindahan atau ada kakak kelas yang udah mau lulus, mereka pasti ngewarisin barang-barang mereka supaya ngurangin kiloan bagasi. Hahaha. Sometimes, the life of sisterhood is really fun and funny!


3.  Campus Life

Semester empat telah berakhir, jadi selamat tinggal tahun kedua! Disemester empat ini, banyak banget yang namanya tugas kelompok. Udah gitu tiap mata kuliah beda-beda lagi anggotanya. Ada juga yang satu mata kuliah ada lima tugas kelompok dan semuanya beda anggota dengan jadwal pengumpulan tugas yang cuma beda-beda satu minggu. Bisa kebayang nggak tuh? Pernah ngalamin juga nggak? Fiuh banget deh semester empat ini. Satu yang paling disyukurin sih, semester ini cuma tiga mata kuliah doang yang ada UASnya, selebihnya micro-teaching. Kenapa? Ya karena mata kuliahnya emang nuntutnya itu. Hahaha :)) Nggak gitu banyak cerita yang gimana banget soal kampus sih. Paling cuma ada beberapa kekecewaan sama jurusan aku. Kita kurang banget dosen yang benar-benar berkompeten di bidangnya. Kayak semester ini, aku juga dapat mata kuliah Art & Craft. Wiih, dengernya aja udah excited banget kan, kece abis belajar gituan. Eh jreenggg.. pas ngikutin kelasnya, buset dah, dosennya ngga bisa art sama sekali. Cuma bisa nyuruh doang dan kasih teori. Kalau gitu aku juga bisa jadi dosen dadakan. Fufufu .-.


Trus, hmm, apalagi ya? Oh! Hasil EAT (English Admission Test) udah keluar seminggu setelahnya.Soalnya kali ini harus akuin susah banget dan I failed! I just got 463 out of 500. Dan hasil itu juga turun dari tahun lalu; 480. Well, sebenarnya kita juga ngga bisa disalahin karena banyak banget yg ngga lulus dan akhirnya kelas internasional  ditiadakan karena tidak memenuhi syarat maksimal 10 orang. Kita cuma pegang label anak kelas inter tapi dosennya semua bukan expat dan kelas kita semester ini digabung semua dengan kelas reguler. We don't have anyone to talk to; to develop and improve our English. But the staffs expect us to speak English fluently. Is that make sense? Tapi I've been waiting for this udah lama banget, aku mau banget pindah kelas ke reguler, selain dosen dan kontennya bakal sama aja trus nggak gitu cocok sama temen-temen dikelas Inter. So yeah, I so happy that I'll be moved to the Bahasa class :D

Oh ya, currently I become the teacher assistant for Summer School at SPH International - Lippo Village. I will talk about it on my next post because I think this post is already long enough :p

Thank you for reading!! See you ;)

Kiss,
Golda Regina

p.s. : I'm so thankful to God for His never ending faithfulness to me. I would never have made it through two years of college without his grace, despite my relations w/ classmates, his provision for me financially, and his overwhelming love. Oh the things He has taught me about trusting Him. His grace is sufficient and His power is perfected in my weakness.
and...now I'm a junior? Scary.



3 comments:

  1. tari saman itu susah loh adek....cool :))

    ReplyDelete
    Replies
    1. at first, yes, kak. tapi abis itu ngga kok. jadi udah kebiasa sama ketukan gendangnya :)

      Delete
  2. so in love with this post! jadi kangen tari saman :((

    ReplyDelete